Web Developer
Berkembanganya internet dari masa kemasa, membuat profesi menjadi seorang web developer juga telah berkembang menjadi salah satu profesi yang memiliki prospek atau masa depan yang cerah. Bagi Anda yang memiliki ketertarikan atau berminat untuk menjadi seorang web developer, tapi tidak tahu harus memulai dari mana. Diartikel ini saya akan berbagi beberapa hal dan teknologi yang perlu dipelajari agar kita bisa menjadi seorang web developer dengan skill yang tinggi.web developer |
Seperti yang
telah kalian baca pada artikel sebelumnya mengenai Apa shi Web Developer itu?,
disini saya akan menguraikan bagai mana caranya agar kita bisa menjadi seorang Web
Developer di 2020 ini.
Pada umumnya
web developer dapat dibagi menjadi tiga spesialis yaitu
- Front-end developer
- Back-end developer
- dan Full-stack developer.
Front-end developer adalah mereka yang mendesain
dan merancang interface website. Apa yang selama ini kita lihat disebuah
laman situs website merupakan hasil rancangan kerja dari seorang front-end developer.
Backend developer adalah kebalikan dari front-end developer,
mereka adalah orang-orang yang bertugas untuk membuat data atau permintaan yang
kita minta pada sebuah situs website agar kita dapat menerima hasil dari
permintaan yang kita minta, seperti menyimpan data akun biodata, dll.
Lalu
bagimana dengan seorang Fullstack developer? Fullstack developer ini
merupakan orang orang yang memiliki keahlian untuk mengerjakan apa yang
frontend dan backend developer lakukan. Menjadi seorang fullstack web developer
tidaklah mudah tapi bukan berarti tidak mungkin, kita harus menguasai frontend
dan backend secara bertahap atau bisa juga secara bersamaan.
Front-end Developer
Jika ingin
menjadi seorang Web Developer di 2020 ini, semua itu dimulai dengan menjadi seorang
front-end developer terlebih dahulu. Untuk dapat menjadi front-end developer,
pertama kali kita harus menguasai Hypertext Markup Language (HTML),
kemudian Cascading Style Sheets (CSS), JavaScript dan Web design.
- Hypertext Markup Language (HTML)
HTML merupakan bahasa markup yang digunakan untuk membuat
kerangka sebuah website dimana HTML ini menjadi pondasi utama yang penting
untuk membuat sebuah Website. Dengan HTML ini kita dapat menentukan tata letak
bagian mana dari web yang dibangun untuk menjadi judul halaman, paragraf,
gambar, navigasi, dll.
Untuk membuat sebuh website yang menarik, HTML saja tidaklah cukup.
Dengan HTML kita hanya dapat membuat halaman website yang sangat sederhana dan agak
kurang menarik bagi orang - orang. Oleh karena itu kita membutuhkan tambahan
untuk memperbagus atau memperindah tampilan Website kita yaitu dengan CSS alias
Cascading Style Sheets.
- Cascading Style Sheets (CSS)
CSS diciptakan untuk melengkapi kekurangan HTML. CSS dapat
kita gunakan untuk memperindah tampilan Website kita dengan cara menentukan
posisi tiap elemen, memberikan warna, menyesuaikan ukuran tiap elemen, dll.
- JavaScript
Javascript merupakan bahasa pemrograman wajib yang harus dipelajari
oleh semua Web Developer. Javascript ini yang dapat membuat halaman web kita
makin interaktif dan dinamis. Dengan menggunakan Javascript kita dapat
memberikan konten baru ke pengguna tanpa harus me-refresh halaman yang
sedang dibuka. Animasi, Infinite scroll dan drag and
drop dapat kita buat menggunakan bahasa pemerograman Javascript.
Back-end Developer
Seindah dan sebagus apapun sebuah situs halaman website, apabila
tidak memiliki fungsi maka akan percuma. Seorang Back-end developer berkewajiban
untuk melakukan perhitungan, melakukan pemrosesan form pendaftaran, menyimpan
data pengguna, dan sebagainya. Kode penyusun back-end berjalan di sisi server, server
adalah komputer khusus yang didesain untuk melayani request(permintaan)
dari pengguna.
Ada banyak bahasa pemerograman yang bisa digunakan di bagian back-end
seperti PHP, Python, Node.js dan beberapa bahasa lainnya.
- PHP
PHP Hypertext Preprocessor (PHP)
merupakan bahasa pemerograman yang paling populer untuk bagian back-end web.
Menurut w3techs.com, PHP banyak digunakan oleh 82% website untuk bahasa
pemerograman di sisi back-end. Sumber belajar yang banyak berlimpah seperti dalam
bentuk format buku cetak/e-book, video tutorial, serta pelatihan-pelatihan yang
dapat diikuti oleh semua orang dengan harga yang tidak terlalu mahal yang turut
mendorong kepopuleran PHP.
- Python
Python adalah “general purpose
programming language” yang artinya Python dapat digunakan untuk hampir
semua jenis kebutuhan, termasuk untuk back-end programming. Bacaan sintaks
yang relatif mudah dibaca dan dipelajari, membuat Python menjadi bahasa
pemrograman yang digunakan oleh kampus-kampus di negara Amerika. Kita dapat
menggunakan Python murni atau menggunakan framework Python khusus
untuk web seperti Django, Flask dkk.
- Node.js
Node.js merupakan teknologi back-end
yang terbaru karena ia pertama kali dirilis pada tahun 2009 oleh Ryan
Dahl. Teknologi back-end ini memperoleh kepopuleran dengan sangat cepat
karena memungkinkan semua orang untuk membuat back-end menggunakan bahasa
pemerograman JavaScript.
- SQL
Structured Query Language (SQL) merupakan
contoh bahasa pemerograman untuk penyimpanan data yang paling populer. SQL
menyimpan data mereka dalam bentuk tabel dan kolom dan mereka menggunakan
bahasa khusus untuk melakukan create (membuat data
baru), read (membaca data), update (memperbarui
data yang telah ada), dan delete (menghapus data).
Full-stack Web Developer
Untuk bisa menjadi seorang full-stack developer kita harus
menguasai kedua teknologi diatas secara berurutan atau bisa juga bersamaan. Hal
ini tentu tidak mudah dan lumayan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh
karena itu, sebelum Node.js muncul banyak programmer yang memfokuskan dirinya
di salah satu bidang saja. Tapi sejak Node.js direlease banyak front-end web
developer yang juga mengerjakan sisi back-endnnya sendiri karena bisa menggunakan
bahasa pemerograman Javascript.
Jadi bagaimana saya bisa belajar teknologi tersebut?
Setelah kita mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi web
developer, anda tentu ingin tahu bagaimana caranya belajar agar bisa menjadi
web developer. Ada dua cara untuk belajar web development, pertama belajar
sendiri (otodidak) dengan menggunakan media buku, tutorial online, atau video tutorial
yang tersedia lewat situs situs internet. Situs-situs seperti Codecademy,
Freecodecamp, dan masihbanyak lagi lainnya yang memiliki tutorial berlimpah
untuk membantu kita belajar tentang web development. Namun, ada beberapa orang
yang tidak dapat belajar sendiri, mereka harus dipandu dengan kurikulum yang
jelas dan terstruktur serta mentor yang berpengalaman untuk membantu mengatasi
masalah yang ditemui saat belajar. Apabila anda merupakan salah satu orang yang
tidak dapat belajar sendiri dan membutuhkan mentor, maka anda harus mengikuti
program bootcamp.
Gimana, jadi makin mantap untuk jadi seorang web developer?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar