Rabu, 05 Februari 2020

Cara menjadi Web Developer di 2020!

Web Developer

Berkembanganya internet dari masa kemasa, membuat profesi menjadi seorang web developer juga telah berkembang menjadi salah satu profesi yang memiliki prospek atau masa depan yang cerah. Bagi Anda yang memiliki ketertarikan atau berminat untuk menjadi seorang web developer, tapi tidak tahu harus memulai dari mana. Diartikel ini saya akan berbagi beberapa hal dan teknologi yang perlu dipelajari agar kita bisa menjadi seorang web developer dengan skill yang tinggi.



web developer
web developer


Seperti yang telah kalian baca pada artikel sebelumnya mengenai Apa shi Web Developer itu?, disini saya akan menguraikan bagai mana caranya agar kita bisa menjadi seorang Web Developer di 2020 ini.

Pada umumnya web developer dapat dibagi menjadi tiga spesialis yaitu 
  • Front-end developer
  • Back-end developer
  • dan Full-stack developer.
Front-end developer adalah mereka yang mendesain dan merancang interface website. Apa yang selama ini kita lihat disebuah laman situs website merupakan hasil rancangan kerja dari seorang front-end developer.
Backend developer adalah kebalikan dari front-end developer, mereka adalah orang-orang yang bertugas untuk membuat data atau permintaan yang kita minta pada sebuah situs website agar kita dapat menerima hasil dari permintaan yang kita minta, seperti menyimpan data akun biodata, dll.

Lalu bagimana dengan seorang Fullstack developer? Fullstack developer ini merupakan orang orang yang memiliki keahlian untuk mengerjakan apa yang frontend dan backend developer lakukan. Menjadi seorang fullstack web developer tidaklah mudah tapi bukan berarti tidak mungkin, kita harus menguasai frontend dan backend secara bertahap atau bisa juga secara bersamaan.


front-end developer
front-end developer

Front-end Developer

Jika ingin menjadi seorang Web Developer di 2020 ini, semua itu dimulai dengan menjadi seorang front-end developer terlebih dahulu. Untuk dapat menjadi front-end developer, pertama kali kita harus menguasai Hypertext Markup Language (HTML), kemudian Cascading Style Sheets (CSS)JavaScript dan Web design.

  •  Hypertext Markup Language (HTML)

HTML merupakan bahasa markup yang digunakan untuk membuat kerangka sebuah website dimana HTML ini menjadi pondasi utama yang penting untuk membuat sebuah Website. Dengan HTML ini kita dapat menentukan tata letak bagian mana dari web yang dibangun untuk menjadi judul halaman, paragraf, gambar, navigasi, dll.
Untuk membuat sebuh website yang menarik, HTML saja tidaklah cukup. Dengan HTML kita hanya dapat membuat halaman website yang sangat sederhana dan agak kurang menarik bagi orang - orang. Oleh karena itu kita membutuhkan tambahan untuk memperbagus atau memperindah tampilan Website kita yaitu dengan CSS alias Cascading Style Sheets.

  •  Cascading Style Sheets (CSS)

CSS diciptakan untuk melengkapi kekurangan HTML. CSS dapat kita gunakan untuk memperindah tampilan Website kita dengan cara menentukan posisi tiap elemen, memberikan warna, menyesuaikan ukuran tiap elemen, dll.

  • JavaScript

Javascript merupakan bahasa pemrograman wajib yang harus dipelajari oleh semua Web Developer. Javascript ini yang dapat membuat halaman web kita makin interaktif dan dinamis. Dengan menggunakan Javascript kita dapat memberikan konten baru ke pengguna tanpa harus me-refresh halaman yang sedang dibuka. Animasi, Infinite scroll dan drag and drop dapat kita buat menggunakan bahasa pemerograman Javascript.


back-end developer
back-end developer

Back-end Developer

Seindah dan sebagus apapun sebuah situs halaman website, apabila tidak memiliki fungsi maka akan percuma. Seorang Back-end developer berkewajiban untuk melakukan perhitungan, melakukan pemrosesan form pendaftaran, menyimpan data pengguna, dan sebagainya. Kode penyusun back-end berjalan di sisi server, server adalah komputer khusus yang didesain untuk melayani request(permintaan) dari pengguna.
Ada banyak bahasa pemerograman yang bisa digunakan di bagian back-end seperti PHP, Python, Node.js dan beberapa bahasa lainnya.

  • PHP

PHP Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan bahasa pemerograman yang paling populer untuk bagian back-end web. Menurut w3techs.com, PHP banyak digunakan oleh 82% website untuk bahasa pemerograman di sisi back-end. Sumber belajar yang banyak berlimpah seperti dalam bentuk format buku cetak/e-book, video tutorial, serta pelatihan-pelatihan yang dapat diikuti oleh semua orang dengan harga yang tidak terlalu mahal yang turut mendorong kepopuleran PHP.

  • Python

Python adalah “general purpose programming language” yang artinya Python dapat digunakan untuk hampir semua jenis kebutuhan, termasuk untuk back-end programming. Bacaan sintaks yang relatif mudah dibaca dan dipelajari, membuat Python menjadi bahasa pemrograman yang digunakan oleh kampus-kampus di negara Amerika. Kita dapat menggunakan Python murni atau menggunakan framework Python khusus untuk web seperti Django, Flask dkk.

  •  Node.js

Node.js merupakan teknologi back-end yang terbaru karena ia pertama kali dirilis pada tahun 2009 oleh Ryan Dahl. Teknologi back-end ini memperoleh kepopuleran dengan sangat cepat karena memungkinkan semua orang untuk membuat back-end menggunakan bahasa pemerograman JavaScript.

  • SQL

Structured Query Language (SQL) merupakan contoh bahasa pemerograman untuk penyimpanan data yang paling populer. SQL menyimpan data mereka dalam bentuk tabel dan kolom dan mereka menggunakan bahasa khusus untuk melakukan create (membuat data baru), read (membaca data), update (memperbarui data yang telah ada), dan delete (menghapus data).


full-stack developer
full-stack developer

Full-stack Web Developer

Untuk bisa menjadi seorang full-stack developer kita harus menguasai kedua teknologi diatas secara berurutan atau bisa juga bersamaan. Hal ini tentu tidak mudah dan lumayan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, sebelum Node.js muncul banyak programmer yang memfokuskan dirinya di salah satu bidang saja. Tapi sejak Node.js direlease banyak front-end web developer yang juga mengerjakan sisi back-endnnya sendiri karena bisa menggunakan bahasa pemerograman Javascript.

Jadi bagaimana saya bisa belajar teknologi tersebut?

Setelah kita mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi web developer, anda tentu ingin tahu bagaimana caranya belajar agar bisa menjadi web developer. Ada dua cara untuk belajar web development, pertama belajar sendiri (otodidak) dengan menggunakan media buku, tutorial online, atau video tutorial yang tersedia lewat situs situs internet. Situs-situs seperti Codecademy, Freecodecamp, dan masihbanyak lagi lainnya yang memiliki tutorial berlimpah untuk membantu kita belajar tentang web development. Namun, ada beberapa orang yang tidak dapat belajar sendiri, mereka harus dipandu dengan kurikulum yang jelas dan terstruktur serta mentor yang berpengalaman untuk membantu mengatasi masalah yang ditemui saat belajar. Apabila anda merupakan salah satu orang yang tidak dapat belajar sendiri dan membutuhkan mentor, maka anda harus mengikuti program bootcamp.
Gimana, jadi makin mantap untuk jadi seorang web developer?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar